Selasa, 06 Maret 2012

Dari manakah tsunami itu?



Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.
Tsunami yang dipicu oleh longsoran (tsunamigenic submarine landslide). Tsunami ini disebut sebagai tsunamigenic submarine landslide Ada beberapa tsunamigenic submarine landslide besar yang teranalisis dengan baik. Kejadiannya pada masa lalu dan dianalisis oleh Bugge et al (1987) : “A giant three-stage submarine slide off Norway” (Geo-Marine Letters, vol 7, p. 191-198).


Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides)

Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar lempeng tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault). Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudra Pasifik yang biasa disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudra yang lebih padat menunjam masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman (subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan gelombang tsunami.

Gempa Bumi Bawah Laut (Undersea Earthquake)

Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah lempeng yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya. Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke posisi ekuilibriumnya. Bila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami dapat terjadi.

Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities)

Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga seringkali menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut. Demikian pula, meletusnya gunung berapi yang terletak di dasar samudra juga dapat menaikkan air dan membangkitkan gelombang tsunami.

Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts)

Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan terhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Boleh dibilang tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, bila pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan megatsunami.



Lereng kritis yang berpotensi longsor.

Longsor merupakan sebuah kejadian tiba-tiba (suddent process”, ceritanya mirip dengan gempa. Ada sebuah proses penumpukan potensi atau penumpukan tenaga yang apabila dipicu maka akan terjadilah. Secara mudah diilustrasikan dengan gambar dibawah ini, menunjukkan adanya penumpukan pasir yang akan memiliki sudut kritis. Pada mulanya pasir akan menumpuk hingga mencapai sudut lerengnya yang maksimum, dikenal dengan nama sudut kritis. Dalam ilmu geomorfologi dikenal dengan nama “angle of repose”. Setelah sudut ini tercapai, maka penambahan pasir akan menyebabkan “runtuhnya” lereng. Kalau pasir ini berupa pasir lepas, tentusaja sudutnya landai. Tetapi kalau bercampur dengan pasir halus dan lempung sebagai pengikat, maka sudut yang dibentuk bisa lebih curam.Berkas:Longsor.png‎

Tidak ada komentar:

Posting Komentar